Kumis Yang Bau

Seorang anak kecil yang masih polos menggoda bapaknya yang sedang tidur dengan mengoleskan terasi bau pada sekitar kumisnya. Ketika bangun, ia terkejut karena menghirup bau yang sangat menyengat hidungnya. Ia mulai pindah kekamar depan, belakang, kamar belajar, keseluruh ruangan, tetapi tetap saja bau itu ada. Ia menjadi marah dan bersungut-sungut pada seisi rumah dan menyimpulkan bahwa rumah itu bau terasi, padahal bau terasi itu bukan ada ditempat lain, melainkan di atas kumis si bapak!

Demikian pula halnya dengan setiap orang disekeliling kita. Kita ingin supaya orang lain berubah, lingkungan kita berubah, tetapi yang sebetulnya kita harus terlebih dahulu menjadi baik dan 'membersihkan terasi di atas kumis' baru orang disekeliling kita berubah.

Belajar menerima orang-orang sebagaimana adanya, bukan mengharapkan mereka melakukan hal-hal yang tidak sanggup mereka lakukan, hidup menjadi lebih berbahagia baik bagi kita sendiri maupun bagi orang lain.

Kita akan menemukan orang baik kelihatan baik, orang jahat kelihatan baik, syaratnya Cuma satu, kita menjadi manusia baik. Jika kita sudah menjadi manusia baik, siapapun akan senantiasa terlihat baik. (Gede Prama)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik-teknik Membangkitkan Percaya Diri

BELAJAR MEMIMPIN